Jumat, 06 Agustus 2010


7 KESALAHAN AWAL MELAKUKAN BISNIS MLM
Anda pasti sering mendengar betapa banyak kisah sukses di dunia MLM, dimana
seorang yang asalnya betul-betul bangkrut kemudian dalam waktu yang sangat
singkat dalam hitungan bulan tiba-tiba menjadi 'super star' dan menghasilkan
sebuah kisah sukses dengan penghasilan hingga puluhan atau bahkan ratusan
juta perbulan! Kemudian Anda didepan cermin melihat 'seorang' yang sudah
tahunan menggeluti bisnis MLM dan status keuangan 'orang tersebut' tidak
lebih baik dari sewaktu pertama memulainya. Ya, orang tersebut adalah Anda
sendiri.

Kini Anda bertanya-tanya, apakah Anda bisa mempercayai kisah-kisah sukses
Yang dulu membuat Anda tertarik dengan bisnis ini.

Kenyataannya adalah sederhana: kisah-kisah sukses tersebut bukan sekedar
Legenda atau khayalan. Apabila Anda belum mencapainya hampir dapat
dipastikan Anda telah melakukan 1 atau semuanya "7 Kesalahan Terbesar di
Awal Karir MLM Anda."

OK, kini saatnya Anda instropeksi dan mengoreksi kesalahan-kesalahan
tersebut:

*1.Anda menganggap MLM sebagai bisnis yang tidak perlu kerja keras.*

Apakah MLM sebuah bisnis yang konsepnya sangat sederhana? Ya. Apakah cukup
bekerja seadanya untuk mencapai sukses di dunia MLM? tidak, tidak dan
tidak! Sebagian besar pelaku MLM beranggapan bahwa mereka dapat bergabung
dengan bisnis MLM dan beberapa bulan kemudian mereka telah mendapatkan bonus
puluhan juta perbulan tanpa bekerja keras. Hal tersebut sama sekali tidak
benar. Para distributor sukses MLM yang telah menikmati bonus bulanan hingga
ratusan juta akan mengatakan: Anda harus bekerja keras dan cerdas dengan
system yang ada dan penghasilan Anda bisa mencapai puluhan bahkan ratusan
kali.

Seorang teman yang kini bonusnya sudah mencapai ratusan juta perbulan
mengatakan: "Saya mengerjakan bisnis ini bukan hanya dengan keringat, tapi
juga darah dan air-mata?" Katanya menggambarkan penderitaan yang
bertubi-tubi diawal karir MLM-nya. "Sukses saya memang adalah suatu berkah,
tapi bukan sama sekali bukanlah suatu kebetulan. Saya merencanakannya dari
dulu dan mengerjakan apapun untuk mencapainya"

Jadi Anda harus menyadari bahwa bisnis MLM adalah suatu bisnis yang harus
Anda kerjakan dengan penuh komitmen. Bedanya dengan pekerjaan konvensional
adalah Anda kini yang menentukan sendiri seberapa tinggi Anda ingin sukses
dan Anda tidak perlu repot memulainya, sebab perusahaan MLM sudah
menyediakansemua system: manajemen, produk, system bonus, dan training.

Meskipun ada system spillover dimana Anda bisa mendapat downline gratis,
tapi itu bukanlah satu-satunya yang menjamin kesuksesan Anda. Sistem
spillover hanya mempermudah namun tidak menjamin. Kerja keraslah yang
menjamin Anda sukses. Saya yakin Tuhan setuju dengan pendapat saya.

*2.Anda tidak memiliki target yang jelas!*

Kenapa Anda bergabung dengan perusahaan MLM? Apa yang Anda inginkan? Berapa
bonus yang Anda ingin hasilkan?

Jawaban UMUM dari 3 pertanyaan diatas umumnya adalah:
- Ingin dapat uang
- Bonus yang besar
- Sebanyak-banyaknya.

Dengan pengertian dan jawaban seperti itu, berapa kira-kira bonus yang akan
Anda hasilkan? Tidak banyak. Ingat, MLM adalah suatu bisnis dan Anda harus
mempunyai target yang jelas untuk sukses dalam suatu bisnis. Cukup masuk
akal bukan? Anda harus tahu berapa bonus yang ingin Anda dapatkan 6 bulan,
1-2 tahun yang akan datang dst. Apa yang Anda lakukan dengan bonus-bonus
tersebut: membeli BMW 325i baru warnah merah? Mengajak keluarga berwisata?
Lalu kenapa 95% orang tidak
memiliki target yang jelas? Karena umumnya orang takut untuk membuat suatu
target. "Bagaimana kalau tidak tercapai?" Begitu umumnya pikiran 95% orang.
Itu sebabnya 95% orang tersebut tidak puas dengan hidup mereka 95% orang
tidak merasa mereka telah mencapai sesuatu yang dapat mereka banggakan.
Sekarang mari kita analisa: seandainya Anda mencanangkan suatu target dan
memang tidak tercapai, apakah kesehatan Anda terganggu? Apakah orang-orang
yang Anda cintai tiba-tiba meninggalkan Anda?

Herman, seorang distributor MLM yang bekerja sebagai pegawai lapangan
disebuah perusahaan mainan mengatakan kepada semua temannya bahwa 3 bulan
kemudian dia akan dapat membeli sebuah sedan baru. Bahkan dia memberikan
deskripsi yang jelas
tentang warna, jenisnya dan harganya. Teman-teman mereka tertawa sewaktu
mendengarkan 'komitmen' tersebut. Dan mereka tertawa lebih terbahak-bahak
sewaktu akhirnya Sonny barusan mendapatkan 'komitmennya' 3 bulan lewat 10
hari. "Ha..ha..ha. .kamu terlambat kan mendapatkan mobil ini?" olok mereka.
Dengan tersenyum, Sonny menjawab: "Memang saya terlambat hampir 10 hari dari
target saya, tapi paling tidak sekarang saya punya mobil baru. Jauh lebih
baik dari 3 bulan yang lalu saya harus naik bis ke tempat kerja. Bagaimana
dengan kalian sendiri? Kalian memang tidak terlambat mencapai target apapun
karena anda TIDAK memiliki target apapun?.
Sampaikan salam saya untuk kondektur bis yang biasa kita jumpai setiap
pagi."

Kami yakin Anda pun akan mengatakan dan merasakan suatu kebanggaan apabila
Anda adalah Herman.

Kunci dari suatu keberhasilan adalah Anda harus memiliki suatu target yang
jelas apa yang Anda inginkan dari bisnis MLM Anda. Brian Tracy seorang
konsultan pengembangan SDM terkemuka di dunia dalam bukunya "21 rahasia
untuk menjadi Multi Milyader" mengatakan: "Rahasia pertama untuk menjadi
multi-milyader adalah BERMIMPI IMPIAN YANG BESAR (dream big dreams)."

Koreksi: Bertanyalah kepada diri Anda: berapa bonus atau apa yang harus Anda
miliki untuk sekarang menjadi 'happy'? Dengan kata lain, begitu Anda memulai
bisnis MLM, Anda harus segera memikirkan apa yang ingin Anda hasilkan dari
bisnis Anda: keliling dunia? Beli mobil dan rumah mewah?

*3.Anda tidak memiliki dana operasional yang memadai*

Meski bisnis Triple-s hanya alih belanja namun sangat disarankan agar Anda
punya lebih sedikit uang lagi untuk membeli buku motivasi, formulir, bikin
brosur, hadiri pertemuan dll.

Apakah berarti bisnis MLM adalah bisnis yang mahal untuk memulainya? Tentu
saja tidak. Coba bandingkan dengan bisnis lainnya. Untuk memulai berjualan
bakso saja, misalnya, Anda pasti butuh sekitar Rp. 5.000.000,- untuk membeli
gerobak dorong, bahan pokok, dll. Dan berapa lama kira-kira Anda bisa
mengembalikan modal tersebut?

Koreksi: Anda sebaiknya memulai bisnis MLM tidak dengan modal kosong. Paling
tidak Anda harus memiliki penghasilan tetap untuk menghidupi kebutuhan
minimal Anda sehari-hari entah dengan bekerja atau ambil untung dari
berjualan produk Triple-s. Jangan sampai Anda menghabiskan tabungan Anda
untuk mengerjakan bisnis MLM yang mungkin baru membuahkan suatu penghasilan
1 tahun berikutnya.

*4.Anda tidak mempunyai Mentor yang patut ditiru:*

Walaupun banyak cara untuk mencapai sukses, tapi alangkah bagusnya apabila
ada yang mengajarkannya kepada Anda sehingga Anda tidak perlu susah-susah
untuk menemukannya sendiri. Seorang pakar pengembangan kepribadian ternama
didunia Anthony Robbins mengatakan: "Buat apa susah-susah mencari jalan,
karena sudah banyak orang lain yang melakukannya. Anda tinggal melakukan hal
yang sama mereka lakukan, maka Anda akan mendapatkan hasil yang sama pula."

Koreksi: Carilah di jajaran upline Anda siapa saja yang telah mencapai
tingkat
kesuksesan seperti yang Anda inginkan. Kemudian tanyalah bagaimana 'resep'
dan strategi mereka hingga mencapai sukses.

*5.Anda terjebak dalam "Management Trap*"

Sebetulnya ada 2 macam "management trap" yang bisa menjadi penghambat utama
bisnis MLM Anda. Untungnya, solusi dari masalah tersebut semuanya tergantung

pada Anda sendiri. Pertama, Anda mengalami betapa sulit mensponsori seorang
distributor keBisnis MLM Anda. Itu sebabnya begitu mendapatkan beberapa
distributor, Anda sedemikian kuatir kehilangan mereka. Segala cara apapun
Anda lakukan untuk
'memberikan servis' agar mereka tidak kecewa dan berhenti mengerjakan bisnis
MLM Anda, mulai dari memberikan biaya operasional, downline, dll. Kita
sering terpaku dengan kebiasaan mensponsori distributor baru dan
memberikannya kepada distributor yang 'malas, diorganisasi kita dengan
harapan mereka akan 'termotivasi' untuk menjadi aktif. Berapa kali atau
berapa persentase keberhasilannya? Paling banyak 1 atau 2 %.

Motivasi adalah suatu sifat dari dalam diri kita sendiri, bukan dari luar.
Sering seorang Distributor memohon 'beri saya downline dong, biar semangat.'
Seharusnya distributor tersebut memberikan ijazah dulu kepada anaknya biar
giat sekolah? Atau, sering kita mendengar distributor merengek 'upline harus
bantuin downline dong, biar termotivasi untuk bekerja.' Ingat, tugas upline
atau sponsor memang membantu, tapi hanya dalam hal support atau training dan
bukan memberi downline, brosur uang pendaftaran, dll.

Seorang distributor sukses mempunyai kepribadian seorang leader dari awal,
bukan setelah mendapat kucuran downline dari uplinenya. Bahkan semua
distributor sukses dengan bonus ratusan juta per bulan memiliki suatu
kesamaan: mereka menghormati jajaran sponsor dan upline mereka, tapi mereka
tidak menggantungkan bisnis mereka kepada para sponsor tersebut. "Saya lebih
berkonsentrasi membina organisasi saya, sebab dari merekalah saya dapat
mencapai impian saya." Ungkap Debra seorang ibu rumah tangga dengan bonus
lebih dari Rp. 1 Milyar per bulan.

"Saya jarang ngobrol dengan upline, sebab sibuk dengan downline saya. Namun
saya yakin upline saya tidak keberatan." Siapa yang keberatan punya downline
dengan bonus bulanan Rp. 1 Milyar????

Seharusnya Anda justru banyak melakukan seleksi untuk memilih dengan siapa
Anda sebaiknya melakukan investasi waktu dan pembinaan. Ada pepatah klasik
di MLM yang mengatakan: "Jangan mengirim anak ayam ke sekolah rajawali."
Artinya semua orang memang mengatakan ingin sukses, kaya, dsb., tapi hanya
sebagian kecil yang betul-betul mau bekerja sesuai dengan komitmennya.

Sebagian besar dari organisasi Anda akan terdiri dari konsumen partimer MLM
mereka yang mengerjakan bisnis ini belum secara penuh, baik waktu maupun
komitmen. Tapi tugas dan strategi Anda adalah membina mereka yang memiliki
komitmen 100%, karena walaupun jumlah mereka sedikit, tapi merekalah yang
akan membuat Anda "pensiun kaya". "Saya hanya bekerja dengan 5 top leader
setiap bulan hanya mereka yang memberikan komitmen 100% pada bisnis ini,"
kata Stefanus, penghasil bonus bulanan $400,000+. "Untuk mendapatkan 5 top
leader tersebut, biasanya saya harus sponsor lebih dari 50 orang dan sering
bahkan saya harus meneliti hingga kedalaman jaringan saya, mereka tidak
selalu di level pertama."

Management Trap berikutnya adalah anggapan bahwa kita MEMILIKI downline kita
selamanya dan seutuhnya. Seringkali tanpa sepengetahuan kita beberapa
anggota downline keanggotannya 'expired' atau kadaluwarsa. Kemudian beberapa
saat kemudian distributor tersebut bergabung lagi dengan sponsor yang
berbeda, maka 'mantan' upline atau sponsornya menjadi marah. Ingatlah bahwa
MLM adalah bisnis 'sukarela' dalam arti kita tidak bisa memaksa seseorang
untuk bekerja sesuai dengan kemauan kita. Ibaratnya kita telah cerai dengan
pasangan kita, apakah kita akan marah kalau dia kencan dengan orang lain?
Seharusnya kita justru harus
memberikan semangat agar distributor tersebut lebih sukses dengan jajaran
uplinenya yang baru.

Koreksi: Pertama, buatlah suatu sistem dimana Anda bisa terus menerus
mensponsori member baru. Ingat, New members = new blood = new life. Sponsori
semuanya langsung oleh Anda hingga Anda menemukan 3-5 individual yang
betul-betul komitmen untuk sukses apapun resikonya. Berikan training kepada
individual tersebut. Setelah mereka mandiri dalam 2-3 bulan, carilah lagi
member baru untuk menggantikan mereka yang telah mandiri. Kemudian pantaulah
perkembangan para leaders Anda: diskusi, presentasi dan bila perlu
beramh-tamah untuk mempererat hubungan. Ajarkan kepada mereka untuk
melakukan hal yang sama terhadap para leaders mereka. Artinya, duplikasikan
kepedulian Anda kepada seluruh organisasi Anda.

*6.Anda tidak mempunyai komitmen.*

Kita sering mendengar distributor MLM mengatakan: saya mengerjakan 3
perusahaan MLM dengan produk yang berbeda: food supplement, tas dan oli
mobil karena saya punya pangsa pasar yang berbeda. Seharusnya distributor
diatas membuka supermarket untuk memenuhi kebutuhan pangsa pasarnya yang
berbeda.

Kenapa distributor dengan lebih dari 1 MLM gagal di bisnis ini? Bisnis MLM
adalah bisnis duplikasi, jadi Anda akan menduplikasikan etika dan cara kerja

Anda kepada organisasi Anda- hal yang baik maupun hal yang buruk. Bayangkan,
bila Anda mengerjakan MLM A dan MLM B, maka downline Anda dari MLM A akan
mengerjakan MLM A dan MLM C. Kemudian downlinenya lagi akan mengerjakan MLM
C dan MLM D. Maka akhirnya Anda tidak memiliki organisasi yang berjalan
sesuai dengan sistem.

'Saya akan komit ke satu perusahaan kalau bonusnya sudah besar?." Begitu
kira-kira alasan klasik distributor. Tapi pernahkah kita berpikir:'Bonus
teman saya besar karena selama ini komit hanya ke satu perusahaan?'

Dari 100 penghasil terbesar MLM yang pernah dipublikasikan oleh Upline
Magazine, tidak seorangpun dari mereka yang mengerjakan lebih dari 1
perusahaan.

Selain komitmen terhadap satu bisnis MLM, Anda juga perlu komitmen terhadap
target Anda sendiri. Istilahnya: It's now or never!

Target yang jelas (Kesalahan no. 2) dan komitmen sebetulnya merupakansatu
kesatuan yang saling mendukung. Kadang-kadang kita merasa frustrasi dengan
perkembangan bisnis kita, tapi selama kita tetap berkomitmen untuk mencapai
target, kita akan kembali bersemangat.

Koreksi: Jangan memulai bisnis MLM di lebih dari 1 perusahaan karena Anda
tidak akan fokus dan bertanyalah pada diri Anda, apa yang Anda bersedia
lakukan untuk mencapai semua target Anda? Kemudian jangan menyerah sebelum
target tersebut tercapai.

*7.Anda tidak belajar untuk sukses dan mandiri*

Kemampuan apa saja yang Anda perlukan untuk sukses dalam bisnis MLM? Atau
lebihtepat, apa saja yang harus Anda lakukan? Cukup sederhana:
a. Konsumsi produk-produk MLM Anda, jadilah "product of the products"
b. Lakukan promosi offline dengan memberikan presentasi yang optimal dan
terus menerus untuk mensponsori distributor baru.
c. Lakukan promosi online untuk mensponsori distributor baru dan binalah
secara online.
c. Lakukan training kepada organisasi Anda agar menduplikasikan ke-3 hal
tersebut diatas.

Sederhana, bukan? Tapi berapa banyak distributor yang melakukannya? tanpa
mempercayai dan mengkonsumsi sendiri produk MLM Anda, sangatlah sulit untuk
membuat orang lain mengkonsumsinya untuk jangka waktu yang panjang. Ingat,
tidak semua distributor akan menghasilkan bonus yang besar di organisasi
Anda.

Tapi selama mereka mempercayai dan mengkonsumsi produk, Anda akan terus
mendapatkan bonus. Produk adalah "kunci utama" apakah Anda akhirnya akan
bisa pensiun dari bisnis MLM Anda (baru system bonus yang menentukan
seberapa besar "uang pensiun" Anda tersebut).

Seringkali distributor MLM tidak mau belajar bagaimana memberikan
presentasi, apalagi training. Padahal presentasi adalah nafas hidup bisnis
MLM Anda. Bahkan pernah sewaktu menghadiri sebuah presentasi MLM, seorang
distributor mengeluh bahwa presentasi yang dilakukan oleh pihak perusahaan
tidak pernah berubah, jadi banyak distributor yang sudah bosan. Kami
bertanya walaupun sudah sangat menduga
bagaimana perkembangan organisasi MLM distributor tersebut. Jawabannya:
tidak berkembang sama sekali. Jelas bahwa distributor tersebut salah kaprah
dalam menerima suatu presentasi yang ditujukan untuk CALON DISTRIBUTOR,
bukan untuk distributor yang sudah aktif. Bagi seorang calon distributor,
presentasi seperti apapun adalah BARU.

Harvey Connors, seorang senior bisnis MLM bahkan membuat system dimana
distributornya memberikan presentasi yang sama selama bertahun-tahun. "Anda
bahkan harus ikut tertawa saat mendengarkan lelucon yang sama. Puluhan kali.
Ratusan kali," katanya. Hasilnya, bonus ratusan juta perbulan dan puluhan
ribu organisasi yang berkebang terus.

Koreksi: kembalilah ke ilmu dasar MLM, yaitu, mengkonsumsi produk sendiri,
sponsori member baru(terus-menerus) , dan duplikasikan ke-2 hal tersebut
kepada seluruh organisasi Anda. Memang tidak mudah untuk suksesdi MLM, tapi
juga tidak serumit yang masyarakat umum perkirakan. Paling penting,
kenalilah manfaat produk secara global dan bagaimana memberikan presentasi
yang efektif.

Nah, kini Anda bisa menganalisa apakah Anda melakukan "kesalahan" klasik
diatas? Anda sebaiknya menyadari dan mengakui kesalahan mana yang
Andalakukan dan Anda DUPLIKASIKAN. Perbaiki kesalahan tersebut dan mulailah
mengerjakan bisnis MLM
seperti layaknya mereka yang sukses. Dan yang terpenting, jangan Anda pernah
merasa putus harapan dengan bisnis ini karena kesalahan di masa lampau.

Anthony Robbins selalu mengatakan: "Sukses berasal dari tindakan benar,
tindakan yang benar berasal dari pengalaman, pengalaman berasal dari suatu
kesalahan atau bad judgement." Nah, jadi kesalahan dimasa lampau tidak ada
artinya apabila Anda bersedia menyadari dan memperbaikinya.

salam sukses luar biasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar